Warisan

Sara Fiza
Sep 14, 2022

Tubuhku adalah warisan orangtuaku.

Darah yang mengalir, warna kedua mata, lengkap beserta segala luka yang mereka bawa. Luka yang mungkin warisan turun temurun atau luka yang mereka pungut ketika dalam perjalanan mencari-cari bagaimana caranya jadi dewasa.

Warisan luka ini terasa semakin perih ketika aku semakin bertambah usia. Jadi dewasa bukannya makin kuat malah makin rapuh saja rasanya.

Lama aku biarkan luka ini menganga. Yang kulakukan biasanya hanyalah berandai-andai saja: andai saja aku tidak mewarisi luka ini dan andai saja orang tuaku tidak memiliki luka sedalam ini.

Namun, suatu hari, aku akhirnya mengambil obat merah, perban, plester, dan apa saja yang bisa membuat luka ini membaik, membekas sudah pasti, setidaknya tidak menganga lagi, dan agar luka sedalam ini cukup berhenti pada tubuhku.

Hari itu adalah hari aku mendapat kabar bahwa kamu hidup di dalam tubuhku,

Nak.

--

--

Sara Fiza

The one who survives and tells the tale. Selain menulis, saya menyuarakan keramaian dalam kepala melalui podcast Urai di bit.ly/podcasturai